Dokter RA. Adaninggar Primadia Nariswari Sp. PD. atau yang lebih dikenal sebagai dr. Ningz tidak setuju dan mempertanyakan pernyataan eks Menkes Siti Fadilah Supari yang berfikir negatif tentang bakteri Wilbachia dalam tubuh nyamuk untuk menekan angka demam berdarah.
Dirinya sangat setuju karena teknologi wolbachia ini teknologi yang sudah diteliti dan penelitiannya juga bukan penelitian abal-abal dan penelitian yang sistematis terstruktur dan sudah dilakukan 10-12 tahun oleh para ahli di bidangnya di UGM di Jogja. Jadi sebetulnya fakta dan bukti keefektivitas atau efektifan dari program ini juga sudah ada bahkan sudah dilakukan publikasi di jurnal internasional yang kualitasnya sangat baik kalau dari segi akademisi udah ada bukti yang kuat sekali.
Untuk menunjukkan bahwa itu memang program yang efektif kalo untuk keamanan sebenarnya mereka juga sudah melakukan analisis Resiko yang dilakukan oleh tim independen dari kemendistekristi sebelum mereka melakukan pelepasan nyamuk dalam skala yang luas.
“Saya dukung melihat juga demam berdarah ini masih jadi masalah ya endemis di negara endemis termasuk di negara Indonesia,” tutur dr. Ningz dalam wawancaranya.
Nyamuk yang mengandung Wolbachia itu menyebabkan si nyamuk itu nggak bisa menularkan virus yang dia bawa, jadi sebenarnya yang salah kaprah dari masyarakat itu selama ini hanya fokus ke nyamuknya padahal sebenarnya yang harus jadi fokus itu adalah virus yang ada di dalam tubuh nyamuk nya dengan teknologi ini Wolbachia ini semacam vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk.
